soul

soul
don't let the rain fall

Mengenai Saya

Foto saya
tentukan... temukan...perjuangkan...pertahankan... semua hal yang ingin kau dapatkan, cita-citakan, impikan...

Minggu, 27 Februari 2011

sedikit terinspirasi kembali, Buried Alive by Divan Semesta


Buried Alive, buku yang berisi pemikiran-pemikiran sang penulisnya, Divan Semesta ini membuatku jadi berfikir tentang banyak hal. Mulai dari hal yang sangat sepele bahkan konyol, sampe pada hal-hal berat semisal politik, pemilu, ideologi, teologi, bahkan tentang terorisme.

Saat ku membelinya beberapa bulan yang lalu, entah karena kurang waktu atau memang lagi tidak mood baca, sampai ku menulis post ini pun aku belum selesai membacanya. hehe.. :) Saat membelinya aku tidak berpikir tentang isi keseluhannya. Saat itu, aku di toko buku (baca: Togamas) bersama kakak ku. Aku tidak berniat sama sekali buat beli buku, tapi aku coba liat buku-buku terbitan anomali (bukunya asik-asik buat dibaca). Dan bertemulah aku dengan buku ini. Aku sempat membaca beberapa bab depannya dan tertarik untuk membelinya. Dan dengan sedikit gimana gitu (terlalu sayang ma duit nih), aku membeli buku ini.

Sebenarnya, seperti buku-buku anomali lain, buku ini enak dibaca, bahasanya asik deh pokoknya. But, saat hal yang dibicarain sama Mas Divan ini agak sedikit berat dan berbobot, bahasanya jadi sulit saja untuk di ikuti. Bahasanya tingkat tinggi, dan buatku seperti baca kitab sanskerta saja, nggak tahu artinya. Ya jadinya cuma asal saja bacanya kadang-kadang.

Tapi, sejauh yang sudah ku baca sampai sekarang ini, aku jadi sedikit banyak tahu tentang agama Islam, jihad, dan lain sebagainya. Tentang jihad ini, aku sedikit takut membaca apa yang Mas Divan tulis. Begitu membaranya beliau menulis tentang para pejihad ini. Begitu menggelora. Juga tentang bagaimana seharusnya kita melancarkan bom-bom agar tepat sasaran. Bukan asal ngebom seperti para teroris-teroris itu. Sasaran yang tepat maksudnya juga bukan ngebom gedung putih atau markasnya israel. Tapi sasaran yang tepat itu maksudnya kita ngasih ancaman untuk para penjahat kerah putih, ngebom tu para mafia-mafia hukum biar ludes, melakukan penyerangan terhadap bandar-bandar narkoba, dan lain-lain. Selain itu, aku juga setuju apa yang dikatakan penulis mengenai stasiun-stasiun televisi kita yang banyak menyiarkan tayangan-tayangan yang nggak bermutu banget! Dan itu harus di hilangkan dari layar televisi karena dapat merusak moral. Dan lagi, media masa itu telah diberi racun oleh islael. Mereka kuat karena mereka menguasai media masa di seluruh dunia. Dengan menguasai media mereka berusaha untuk mempengaruhi opini masyarakat sehingga masyarakat mempercayai hal-hal yang salah. Jadi harap selektif dalam menerima info-info dari media masa, apalagi televisi. Karena siapa tau telah ada rekayasa disana.

Mas Divan ini dalam bukunya juga banyak menulis tentang betapa mulianya Rosulullah SAW. Misalnya tentang kasih sayang dan cintanya yang tulus kepada istri-istrinya. Suatu ketika salah satu istri beliau bertanya, "Siapakah yang paling engkau cintai?". Dan Rosul menjawab, "Yang aku cintai adalah yang aku beri cincin". Dan ternyata setelah beliau wafat, istri-istrinya baru mengetahui bahwa mereka semua di beri cincin oleh Rosulullah. Betapa lembutnya hati beliau dalam menjaga setiap perasaan wanita. Hmmm,, seandainya ada laki-laki yang begitu mulia juga menjaga hatiku seperti Rosul, alangkah bahagianya aku (maaf, malah curhat). Tetapi, di samping kelembutan dan kemuliaan hati beliau, Rosulullah juga adalah seorang yang, seperti kata Mas Divan, seorang War Lord, raja dalam perang. Beliau akan memerangi siapa saja yang dengan sengaja memerangi Islam. Dan terbukti dari sekian banyak perang yang beliau pimpin, hanya sekali pasukan Islam kalah.

Ada salah satu bab dari buku ini yang membuatku jadi ingin menulis. Seperti yang Mas Divan katakan, ide itu akan terus mengganggumu kecuali kau telah memenjarakannya dalam sebuah tulisan. Dan sejenak aku berhenti membaca dan menulis post ini. Aku ingin kalian yang membaca blogku ini tertarik untuk membaca juga bukunya. Karena kata orang, orang akan mengajak orang lain untuk membaca buku yang dia suka. Dan aku suka buku ini, karena sedikit banyak telah menginspirasiku untuk menulis. Jadi, kalau tertarik, boleh pinjam padaku atau mau beli sendiri juga nggak apa-apa. hehe..:)

Aku mau ngelanjutin baca dulu, jadi sekian dulu ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar