soul
Mengenai Saya
- Megalochelys
- tentukan... temukan...perjuangkan...pertahankan... semua hal yang ingin kau dapatkan, cita-citakan, impikan...
Rabu, 16 Desember 2009
sihir untukmu
mor'ranr lifa unun hjarta onr
un du evarinya ono varda
atra gulia in ilain tauthr ono un atra ono warse skolir fra rauthr
atra nosu waise vardo fra eld hornya
Wiol ono
Aiedail
teka-teki
pendek aku sudah tua
saat hidup aku bercahaya
nafas adalah musuhku
aku ini apa?
Sabtu, 12 Desember 2009
sewaktu-waktu
untukmu
sewaktu-waktu kau tak ada lagi
untukku
sewktu-waktu tak ada lagi kesempatan
untuk kita
SECONDHAND SERENADE - STAY CLOSE, DON'T GO
I’m staring at the glass in front of me,
Is it half empty?
Have I ruined all you’ve given me?
I know I’ve been selfish,
I know I’ve been foolish,
But look through that and you will see,
That I’ll do better.
I know, baby I can do better.
[Chorus]
If you leave me tonight,
I’ll wake up alone,
Don’t tell me I will make it on my own.
Don’t leave me tonight,
This heart of stone will sink ’til it dies,
If you leave me tonight.
Sometimes I stare at you while you are sleeping,
I listen to your breathing,
Amazed how I somehow managed to,
Sweep you off of your feet girl,
Your perfect little feet girl,
I took for granted what you do,
But I’ll do better.
I know, baby I can do better.
[Chorus]
If you leave me tonight,
I’ll wake up alone,
Don’t tell me I will make it on my own.
Don’t leave me tonight,
This heart of stone will sink ’til it dies,
If you leave me tonight.
And don’t you know,
My heart is pumping,
Oh, it’s putting up the fight.
And I’ve got this feeling,
That everything’s alright.
Don’t you see?
I’m not the only one for you,
But you’re the only one for me.
If you leave me tonight,
I’ll wake up alone.
If you leave me tonight,
I’ll wake up alone,
Don’t tell me I will make it on my own.
Don’t leave me tonight,
This heart of stone will sink ’til it dies,
If you leave me tonight.
Don’t leave me tonight.
yang kau lakukan apa???
lapar, tapi tak ada makanan
ingin tidur, tapi tak mengantuk
ingin tertawa, tapi kau menangis
ingin menari, tapi tak ada musik mengiringi
ingin bersama, tapi tak ada yang peduli
ingin menulis, tapi tak punya kertas dan tinta
ingin berlari kencang, tapi tak punya kaki yang kuat untuk itu
ingin berteriak keras, tapi tak punya lagi pita suara
ingin menyelam mengarungi dasar sungai, tapi tak punya insang seperti ikan
ingin memeluk, tapi tak ada punggung yang kuat untuk menahanmu
ingin bunuh diri, tapi tak punya nyali untuk melakukannya...
apa yang kau lakukan bila...
tak ada lagi yang bisa kau lakukan...???!!!
Kamis, 03 Desember 2009
pertanyaanku??? >_<
Aku pernah bertanya pada siang
“ Pernahkah kau bertemu malam?”
“ Pernahkah kau bercakap-cakap dengan bulan?”
“ Kenalkah kau pada kegelapan?”
Aku pernah bertanya pada pena
“ Bagaimana rasanya menggores kertas?”
“ Bagaimana rasanya menuangkan isi tentamu?”
“ Tak takutkan kau mengotori kertas putih?”
Siang tak tak menjawab
Ya, aku tahu mengapa…. Kasihan sekali dia
Mustahil, mungkin tepat untuknya
Dan pena tahu semua jawabannya
Ia akan senang dapat menggoreskan tintanya
Ia lega dapat munuangkan isinya
Ia tak takut kertas putik kotor karenanya
Karena ia yakin kertas tak akan menolak
Karena ia yakin dengan begitu kertas akan berharga
Aku iri pada pena….karena ia tahu…
Bagaiman menjadi tahu
Bahwa aku adalah siang
Yang tak akan pernah bisa menemukan bintang
sandiwara hujan
Tik…..tik…tik….
Gerimis memulai sandiwara ini
Ia turun ke panggun yan luas dengan keanggunannya
Dengan kelembutannya yang menawan
Membuatku terbuai
Oleh gerakannya yang luwes
Oleh sentuhannya yang samar-samar
Kemudian, terdengar suara lain yang datang memasuki altar
Tletok….tletok…tletok….
Kali ini sesuatu yang lebih kuat turun ke panggung
Dan lebih banyak….lagi…
Gagah, kuat dan dingin…
Terlampau kuat mungkin..
Hingga bila kau berlari kencang munyusup di antara mereka
Kau akan tersakiti bagai seribu ujung jarum menembus kulit arimu pada saat bersamaan
Begitu kuat ia, membuat sombong dirinya
Dan begitu dingin sentuhannya
Oh…ada lagi yang datang ternyata
Masuk ke panggung serta merta
Bukan anggun atau gagah…
Bukan lembut ataupun kuat…
Ini sesuatu yang tak tertandingi…
Sesuatu yang akan membawa petaka saat itu
Suaranya…dengarkanlah…
Aku tak biasa menuliskannya
Suaranya… seperti seperti gelak tawa raksasa sejuta
Kuat bagai dinding tembok besar Cina
Yang tak lapuk karena waktu dan tak roboh karena serangan musuh
Sentuhannya mengalahkan dinginnya es utara
Bersamanya selalu ada pita listik berpijar
Yang bisa menghanguskanmu dalam sekejap sambar
Inilah dia sang pengacau datang
Tiba pada saat klimaks sandiwara hujan
Sampai dengan membawa jutaan kompi pasukan air
Yang hadir untuk mengacaukan semua pada saatnya
Tapi bila semua telah pergi
Bila sandiwara telah selesai dipentaskan
Yang tertinggal adalah bau tanah yang menyeruak hidung
Semilir air mengalir sampai ke hilir
Dan satangkai daun munguncup muncul
Kemudian diikuti daun-daun lain setelahnya
Bunga-bunga Calanthe mulai bermekar begitu pun senyumannya
Pohon mahoni berhenti menggugurkan daunnya
Pada akhirnya kadatangannya membawa makna