Gadis Bodoh

Masih seperti dulu. Masih belum berubah. Masih sediakala seperti sebelumnya. Belum, belum berubah sama sekali. Mungkin lain kali, besok atau lusa, entahlah.
Disetiap kali pagi menyaksikan matahari yang bangun di timur. Dilain waktu menjadi saksi Sang Mentari kembali ke pelukan malam. Dan disaat menjadi penonton pertunjukan termegah para bintang-bintang di langit malam.

Aku, menyaksikan semuanya dengan mata kecilku. Aku, menyaksikan untaian waktu melayang di sekitarku dan tak memperdulikannya. Aku, menyaksikan segala berubah seiring waktu itu mengalun tetap seirama. Aku, menyaksikan diriku belum juga berubah, masih seperti dulu.

Aku, masih gadis kecil ingusan tak tahu apa-apa dengan mata berbinar menyaksikan dunia telah menantikannya. Menyambutnya dengan senyuman manis, tapi dengan hati yang mengkerut layaknya bola yang kempes setelah ada paku yang ditanjapkan padanya.
Dunia yang terlalu besar atau aku yang terlalu kecil? Waktu yang terlalu cepat berlalu atau aku yang terlalu acuh padanya sehingga tak menyadari aku telah dewasa-atau setidaknya seharusnya telah dewasa?

Aku, menyaksikan waktu telah lama melewatiku, tapi aku masih saja di sini, seperti ini, belum berubah. Mungkin nanti suatu saat. GADIS BODOH!!